Minggu, 15 November 2015

The Unfair World





Killing one human

is the same with killing whole people

that's what verse from Quran said


Killing and bombing hundreds of people in Paris are outrageous

all the worlds are sad and blaspheming

all the leaders are condemning


But, meanwhile


Everyday, Gaza got Rainy bombing by Israeli air force

the world silent

Hundreds of Palestinian died shot by Israeli in Jerusalem

the world silent

Hundred of thousands people Syria died bombed by their own leader

the world silent

Thousands of people in Egypt are sacrified in the name of coup

the world silent

Hundred of thousands of people in Iraq are killed in the name of "world safety"

the world silent

Hundred of thousands of Rohingya People are suffered just because they're Muslims

the world keep silent

be honest..

be fair..

we should pray and help for all the people who are in misery..

we should condemn for all inhumanity..

be fair, start from your mind.




Riyadh, 15 November 2015.
@BungAji 

Senin, 09 November 2015

Dengan Takbir, Lahirkan Para Pahlawan





“Pahlawan.. Jangan menanti kedatangannya. Mereka adalah aku, kau, dan kita semua. Mereka bukan orang lain. Mereka hanya belum memulai. Mereka hanya perlu berjanji untuk merebut takdir kepahlawanan mereka, dan dunia akan menyaksikan gugusan pulau-pulau ini menjelma menjadi untaian kalung zamrud kembali yang menghiasi leher sejarah.” - Anis Matta

Rasanya tidak pernah kering tinta emas sejarah yang ditorehkan Bung Tomo dan para pahlawan yang telah mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI. Begitu bergolak dan menggelegar semangat juang saat itu, berapi api dan begitu tinggi nilai kepahlawanan yang diajarkan kepada generasi penerus setelah mereka menembus batas zaman dan dimensi peradaban.

Bung Tomo dan ribuan mujahid yang gugur di medan juang kala itu mungkin tak pernah mengira mereka akan terus diabadikan hingga detik ini, karena mereka hanya yakin akan satu hal, lebih baik mereka mati daripada dijajah atau hidup dalam kemuliaan kemenangan, tidak ada kamus pilihan mereka untuk hidup dalam perbudakan oleh para "londo ireng", di atur sedemikian rupa, dihisap kekayaan alam dan rakyat oleh para kompeni barat, aseng atau siapapun.

Satu hal yang jarang atau mungkin diangkat dalam panggung sejarah, bagaimana Ummat Islam yang saat itu "dibakar" semangatnya oleh Bung Tomo menghadang laju kaum kolinial dengan pekikan pekikan takbir, sekali lagi, takbir, membesarkan nama Allah. Baru kemudian gelombang semangat dengan pekikan pekikan takbir ini menggelora bersatu dalam gelombang keberanian untuk mengusir penjajah. Terjadilah hari pahlawan itu.

Bagaimana realitas hari ini, bangsa Indonesia dihadapkan pada kelangkaan para pahlawan. Begitu miris rasanya makin hari entitas NKRI ini makin mengalami kelangkaan para pahlawan yang jauh lebih mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongannya.

Makin hari ini kita dihadapkan kenyataan kelangkaan para pahlawan yang dalam menjalankan amanah dan jabatannya, lebih mengutamakan pemenuhan hak rakyat yang dipimpinnya daripada hak partai yang telah mengusungnya, begitu langka pahlawan yang jauh lebih membela hak rakyat miskin daripada membela kaum para pemodal yang memodali dirinya. Jadi, kalau dulu Bung Tomo dan yang sezamannya dihadapkan tantangan mengusir "londo ireng", kita dihadapkan bagaimana mengusir jiwa jiwa kerdil dan tamak yang dihidap sesama anak bangsa.

Persis seperti apa yang telah diucapkan Bung Karno, “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

Maka, dengan membesarkan nama Allah adalah jawaban bagi kita semua yang ingin melahirkan pahlawan bagi bangsa ini, karena hanya dengan membesarkan nama Allah, kita telah menyingkirkan tuhan tuhan palsu, baik itu dalam bentuk manusia yang ingin dipatuhi ataupun ego diri sendiri. Hanya dengan membesarkan nama Allah dalam pekikan takbir seperti yang dibawa Bung Tomo, kita bebaskan segala bentuk penghambaan kepada sesama manusia (segala bentuk penjajahan di berbagai dimensi) menuju kepada Allah semata.  

Hanya Allah lah yang hakikatnya Maha Besar, tidak ada satupun yang hak untuk dibesarkan. Hanya Allah dan aturan-Nya lah yang sebenarnya untuk ditaati, bukan cinta dunia, harta jabatan, ataupun hawa nafsu yang dituruti.


Riyadh 10 November 2015
Ditemani syai bil halib (teh susu hangat), pisang goreng, dan istri salihah

Rabu, 04 November 2015

PKS Role Model Partai Berbasis Crowdfunding




PKS Riyadh - Gerakan Galibu (Galang Lima Puluh Ribu) yang dicanangkan DPP PKS pada saat Munas ke 4 di bulan September 2015 kemarin, mendapat sambutan antusias baik dari kader simpatisan maupun masyarakat luas. Di luar perkiraan, gerakan sunduquna juyubuna (dana partai dari kantong sendiri) ini berhasil mengumpulkan sekitar 2.4 Milyar rupiah.
Gerakan galibu ini pernah diadakan PKS di tahun 2000, namun saat itu gerakan crowdfundingPKS ini bernama Galang Lima Ribu. Keberhasilan crowdfunding Munas oleh DPP PKS diikuti oleh beberapa PKS di daerah, seperti PKS Depok. Media Rmol melansir pernyataan Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman terkait Galibu, “Dengan melibatkan masyarakat, membuat mereka memiliki perhatian terhadap pengelolaan partai. Dengan demikian timbul rasa memiliki akan partai ini, dan siap untuk memperhatikan setiap gerak-gerik PKS. Sehingga, kalau pun PKS melakukan suatu kekeliruan, mereka akan segera menegur dan mengingatkan,” (Rmol, 19/9/2015).
Kesuksesan Galibu PKS ini dapat kita jadikan sebagai role model partai berbasis pendanaan secara crowdfunding di Indonesia. Mengingat selama ini pendanaan partai dinilai masyarakat tidak transparan, crowdfunding bisa menjadi salah satu jawaban bagaimana mendapatkan pendanaan partai secara akuntabel dan terbuka. Crowdfunding juga mengurangi resiko seorang kandidat untuk disetir oleh kepentingan kelompok tertentu ketika nanti terpilih.
Crowdfunding yang telah membudaya di Amerika diadakan untuk membiayai calon senat ataupun capres yang biasanya dibuat laporan keuangannya kepada publik. Barack Obama selama dua kali pencalonannya melakukan crowdfunding, hingga di tahun 2013, ia mampu mengumpulkan dana sebanyak 631 juta dollar. Di lain pihak, ada salah satu calon anggota senat, Annete bosworth membuka kampanye online fundly.com dan telah mengumpulkan 1.1 juta dollar.
Donatur adalah voter
Donatur, merupakan pihak yang telah memberikan kontribusi untuk kampanye, sedikit banyaknya mereka mungkin telah berjanji untuk memilih, dan lebih mungkin untuk memberikan suara. Kontribusi mereka bertindak sebagai insentif bagi mereka untuk hadir dalam jumlah besar di hari pemilihan. Kandidat yang menggalang jumlah uang yang paling besar memiliki kesempatan lebih besar untuk terpilih.
Kandidat yang memiliki resource finansial yang paling baik memiiki kesempatan yang baik pula untuk memenangkan pemilihan, khususnya dalam konteks memenangkan pemilihan skala daerah (pemilu kada). Voter menghabiskan setidaknya 80% budget kampanye (Wesley Donehue, 2012). Selain itu, menurut Tom Serres, pendiri rally.org salah satu fundraising online terbesar di Amerika menyatakan “Uang telah mengubah politik, 95% kandidat menang karena mereka mampu menggalang dana terbesar”.
Galibu Mukernas PKS
Pada tanggl 3 sampai 4 November 2015 ini diadakan Mukernas (Musyawarah Kerja Nasional) yang juga diadakan di kota Depok, pada kali juga dibuka kembali gerakan Galibu kepada seluruh kader, simpatisan, dan masyarakat luas. PKS mengharapkan partisipasi sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat dengan Galibu ini dalam rangka memaksimalkan peran PKS untuk berkhidmat kepada rakyat, baik itu dalam menjalankan program partai ataupun menjalankan fungsi-fungsi pelayanan sosial.
Seperti kita ketahui, aksi-aksi sosial terbaru PKS ikut turun dalam pemadaman api di Kalimantan dan Sumatera, dan juga membuka penampungan pengungsi di kantor dakwah provinsi Riau (DPW PKS Riau) dalam gerakan Genta PKS (Gerakan Nasional Tanggap Asap).
Apakah Galibu pada Mukernas ini dapat melebihi angka Galibu Munas ke 4 2015 ? mari kita sama-sama berkontribusi.
*Penulis adalah seorang praktisi telekomunikasi yang bekerja di kota Riyadh, Arab Saudi. www.twitter.com/BungAji
Sumber referensi :
1. http://politik.rmol.co/read/2015/09/19/217870/Presiden-PKS-Kaget-Galibu-Tembus-Miliaran
2. http://www.kabarumat.com/2015/09/3821/tak-merasa-terbebani-kader-pks-sambut-baik-galibu/
3. http://www.danmarom.com/post/35627344098/a-framework-for-political-crowdfunding-lessons
4. http://www.argusleader.com/story/news/politics/2014/04/25/bosworth-trying-crowdfunding-site-raise-money-campaign/8160597/
5. http://crowdfund.co/politics/
6. http://mashable.com/2012/10/02/crowdfund-political-campaigns/#JjOL5rJdbmk8

tulisan ini telah dimuat juga di http://pks-riyadh.org/pks-role-model-partai-berbasis-crowdfunding/