Kamis, 23 Juni 2016

Mengejar Naik Haji bersama Rasulullah




Bagi muslim/ah yang telah bermukim di KSA, memiliki kemudahan untu melaksanakan Umrah di kota suci Makkah Al Mukarramah, khususnya di bulan suci Ramadhan. Umroh yang dilaksanakan bertepatan di bulan suci Ramadhan bukanlah “Umroh biasa”, karena ganjaran Umrah di bulan puasa ini sangat besar seperti dalam hadits shahih berikut :

فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى
Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku”
[HR. Al-Bukhari]

Tapi jangan salah ya, bukan berarti ibadah umrah di bulan Ramadhan dapat menggantikan ibadah Haji itu sendiri, Menurut Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, Ibadah Umrah dibulan Ramadhan keutamaannya berupa pahala seperti pahala haji namun bukan berarti umrah Ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan.

Alhamdulillah banget saya dimudahkan dalam pelaksanaan Umrah di bulan Ramadhan ini. Karena saya tinggal dan bekerja di Riyadh, beberapa opsi untuk ke Mekkah adalah 7-8 jam perjalanan dengan menyetir mobil sendiri, 9 - 10 jam perjalanan dengan naik bus ke Mekkah atau 1 jam perjalanan dengan pesawat. Dan tentunya dengan biaya yang sangat murah dibanding kita pergi dari Jakarta… Ya eyalaah.. :)

Pada kesempatan ini, saya mencoba pergi ke Mekkah utuk menjalankan Umroh dengan menyetir mobil sendiri dari Riyadh bersama rekan saya sesama WNI, ilden namanya.Untuk berangkat dari Riyadh ke Mekkah, ilden yang menyetir. Kami berangkat pada jumat pagi hari pukul 6, dan tiba di miqot sail al khabir pada pkl 1 siang.



Setelah bebersih , memakai ihram, dan shalat, kami berangkat dari miqot menuju mekkah pada pkl 2 siang.Sesampai di Mekkah pada pkl 16:40, kami singgah terlebih dulu di hotel Elaf Bakkah untuk istirahat, mengingat lelahnya perjalanan.
Setelah istirahat dan berbuka puasa, kami pun berangkat ke mesjidil haram untuk menunaikan prosesi Umroh.

Pada ringkasnya, prosesi Umrah itu terdiri dari
1.       Bersiap Ihram & lafazkan niat di Miqot
2.       Thawaf
3.       Sa’i
4.       Tahalul

Seperti biasa, selama Ramadhan, Jamaah Umroh selalu padat. Saya start Thawaf pkl 20:00, selesai sa’i 23:00.  Alhamdulillah, dari sekian kali Umrah, baru kali pertama ini saya bisa shalat sunnah dua rakaat di Hijr Ismail. FYI, Hijr Ismail itu bagian dari ka’bah.
Seperti hadits sahih berikut

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ كُنْتُ أُحِبُّ أَنْ أَدْخُلَ الْبَيْتَ فَأُصَلِّيَ فِيهِ فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي فَأَدْخَلَنِي فِي الْحِجْرِ فَقَالَ صَلِّي فِي الْحِجْرِ إِذَا أَرَدْتِ دُخُولَ الْبَيْتِ فَإِنَّمَا هُوَ قَطْعَةٌ مِنْ الْبَيْتِ فَإِنَّ قَوْمَكِ اقْتَصَرُوا حِينَ بَنَوْا الْكَعْبَةَ فَأَخْرَجُوهُ مِنْ الْبَيْتِ

Dari Aisyah, ia berkata, "Aku suka memasuki Ka'bah Baitullah dan aku melakukan shalat di dalamnya. Rasulullah SAW mengambil tanganku dan memasukkan aku ke dalam Hijir Ismail, maka beliau bersabda, 'Shalatlah di Hijir jika kamu ingin masuk ke dalam Ka'bah, karena ia tidak lain hanyalah bagian dari Ka'bah, karena kaummu memendekannya ketika membangun ka'bah, maka mengeluarkannya (Hijir Ismail) dari ka'bah.'" {hasan shahih)

Tahalulpun saya lakukan di barber shop dekat hotel Elaf Bakkah. Kemudian malam itu saya istirahat dan paginya sahur di hotel dengan menu yang cukup bersahabat di lidah.

Pada gilirannya saya menyetir dari Mekkah ke Riyadh, sejak pkl 11:00 pagi berangkat dari parkiran umum si sharaya. Alhamdulillah tiba di Riyadh dengan pkl 18:45 pas banget adzan magrib.



Semoga Allah menerima amal ibadah umroh kami.. aamiin...

Ramadhan 18 Ramadhan 1437 H. STC Mursalat, Riyadh KSA.
Aji Abu Fatih 

Selasa, 21 Juni 2016


Buka Puasa di TGI Fridays Riyadh, Arab Saudi





Di Indonesia, kita dengan sangat mudah menemukan tempat makan untuk buka puasa bersama, di restoran, di mall, atau bahkan di pinggir jalan, Begitu banyak tempat makan untuk berbuka puasa bersama. Beda dengan Riyadh, dan kota-kota di Arab Saudi pada umumnya, sulit kita temui pemandangan buka puasa bersama secara terbuka apalagi di pinggir jalan. 

Budaya Arab Saudi pada umumnya melakukan buka puasa di rumah masing -masing, kalaupun ada buka puasa bersama, itupun dilakukan di mesjid saja, mengundang warga umum, namun pada umumnya yang kebanyakan hadir adalah warga india, pakistan, bangladesh. 

Dari sekian banyaknya tempat makan tutup hingga baru buka setelah isya, ada beberapa tempat makan yang buka pelayanannya sejak pukul 6 sore. Dimana, waktu buka puasa di Arab Saudi sekitar pkl 18.45-19:00. Pada Ramadhan kali ini, saya berkesempatan mencoba tempat makan yang menyediakan layanan ifthar (buka puasa) sejak pkl 18:00 sore. Ga perlu ada satpol PP untuk memantaunya, karena disana penegakan hukumnya sangat ketat, ada restoran buka di siang hari bolong di bulan Ramadhan bisa dipastikan izin nya dicabut. 



Tidak akan pernah didapatkan pula opini menyesatkan di dalam negeri Arab Saudi seperti "Hormatilah orang yang tidak puasa, biarkan warung makan tetap buka di bulan Ramadhan". 

Nama restoran yang akan kita review kali ini TGI (Thanks God It's) Fridays, bertempat di Jalan Takhassusi, koordinat 24.704970, 46.664438, kira-kira 7 KM dari apartemen saya di Distrik Ummul Hamam. 




Dari tempatnya bersih, pelayanan dari waiter nya cukup ramah, baik waiter dari Filipina ataupun India. Tagline restorannya itu "In Here, It's Always Friday". Kenapa Friday? saya yakin alasan sederhananya karena Friday di Arab Saudi adalah weekend ^_^.  



Saya mencoba memesan Ramadan Roasted Chicken, satu paket dengan takjil dan Soupnya, sedangkan istri saya memesan Rib Eye Fries. Sedangkan dua krucil saya pesankan jus dan Es Krim Molthen Cake. Kira-kira 15 sampai 20 menit, pesanan tiba dan pas banget adzan magrib. 



Di momen berbuka puasa di TGI Fridays ini pula, saya ingin berbagi pengalaman bagaimana menumbuhkan semangat anak kita untuk berpuasa. Pada prinsipnya, jangan terlalu keras memaksakan anak kita untuk berpuasa hingga magrib di saat usia mereka memang belum mukallaf (diwajibkan), yaitu sebelum baligh. 
Bangun kesadaran dengan dialog yang intens namun santai dengan anak betapa pentingnya melaksanakan perintah Allah yaitu berpuasa di bulan Ramadhan, karena puasa adalah satu dari 5 rukun Islam. 

Selain itu, kita selaku orang tua bisa memberlakukan reward bagi anak kita yang berpuasa. Reward itu bisa pujian, mainan. Saya dan istri memberikan reward berupa uang 1 SAR di hari anak kita bisa menyelesaikan puasanya hingga magrib. Peruntukan uang yang dikumpulkan itu, kita ajarkan untuk disedekahkan oleh anak kita langsung ke fakir miskin. Hasilnya, mereka sangat tertarik untuk berpuasa, meski tetap mereka mengeluh kelaparan di siang hari.. hehe

Alhamdulillah anak pertama kami, Muhammad Fatih Fawwaz, yang baru berusia 5 tahun 8 bulan sudah sanggup berpuasa hingga magrib, ikut berbuka puasa bersama kami di TGI Fridays ini. 




Kembali ke laptop, harga menu makanan dari TGI Fridays ini kisaran dari 40 SAR hingga 100 SAR. Untuk penilaian secara kuantitatif subyektif saya, dari skala 1 sampai 10, overrall saya memberi nilai TGI Friday ini 8. minus untuk acara TV yang kurang bersahabat untuk anak, dan tempat shalat yang begitu kecil, hanya seukuran dua sajadah, itupun untuk lelaki dan perempuan, jadi yang lelaki harus menunggu terlebih dulu jika ada perempuan yang shalat dan sebaliknya.

Mau makan di TGI Fridays? Saya mengabarkan anda yang memutuskan :)


16 Ramadhan 1437, STC Mursalat, Riyadh KSA
Aji

Senin, 04 Januari 2016

Babak Baru Hubungan Saudi - Iran



pict : bloombergview.com


Semenjak Saudi mencanangkan operasi Decisive Storm/ عَاصِفَةُ الْحَزْم (badai penghancur) kepada sekte syiah houthi di Yaman, eskalasi hubungan antara Saudi dengan Iran terus memburuk. Pasalnya, dalam konflik Saudi - Syiah Houthi ini, Iran berperan sebagai backbone utama Syiah Houthi yang telah melakukan kudeta di Yaman.

Konflik secara tidak langsung antara Saudi dengan Iran ini tidak hanya di Yaman, tapi juga terjadi di Suriah, dimana Saudi lebih mendukung Bashar Al Assad agar lengser keprabon, namun sebaliknya Iran habis-habisan mendukung Bashar Al Assad, pemimpin negara penganut sekte Syiah Alawi Nushairiyah.

Eskalasi ini menemui titik puncak ketika Saudi memantik trigger, yaitu mengeksekusi mati Nimr Al Nimr selaku penganut syiah yang berusaha memberontak di Saudi. Patut diketahui, Al Nimr ini adalah warga Saudi yang telah mengenyam pendidikan di Iran, yang membuat gerakan protes kepada pemerintah di daerah timur Saudi.

Eksekusi mati ulama syiah Nimr ini membuat Iran marah, kantor kedutaan Saudi di Teheran tak selamat dari amukan massa  syiah. Praktis, sebuah keputusan tepat diambil Arab Saudi melalui menteri Luar Negerinya Adel bin Ahmed Al Jubeir, Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Mulai 4 Januari 2015, dalam 48 jam ke depan, Iran harus menarik warga diplomatiknya dari Saudi, dengan sebelumnya Saudi pun menarik warga diplomatiknya dari Iran.

Bagaimanapun, Saudi berhak menghukum warganya sesuai dengan konstitusi negara nya tanpa campur tangan dari negara lain. Oleh karena itu, respon berlebihan Iran dengan merusak kantor kedutaan Arab Saudi tidak bisa diterima, selain itu juga bertentangan dengan konvensi internasional.

Babak baru (pemutusan hubungan diplomatik) di tengah ketegangan antara Saudi dan Iran ini makin memanaskan suhu politik di regional timur tengah, di kala perang melawan syiah houthi di Yaman, dan perang antara Mujahidin pembebas Suriah dengan Bashar Assad masih berlangsung.

Dari babak baru ini, ada beberapa kemungkinan yang dapat kita perkirakan :

Pertama, Saudi membutuhkan penguatan koalisi yang telah dibangun akhir akhir ini, kita ketahui Saudi menginisiasi koalisi militer 34 negara muslim yang notabene sunni. Penguatan koalisi ini dibutuhkan untuk mempersiapkan berbagai kemungkinan peningkatan eskalasi dari poros iran, setidaknya dalam bentuk psy-war. 

Dalam beberapa jam setelah Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, sebagai rasa solidaritas, Sudan juga memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Bahrain menuduh Iran dibalik unjuk rasa kaum syiah di negara nya plus menutup kantor kedubes Iran di Bahrain. Sementara itu, Uni Emirat Arab (UAE) telah men-downgrade hubungan politiknya dengan Iran. [1]

Kedua, Iran akan terus berjuang agar program nuklir nya berhasil. Jika hal ini telah berhasil, maka nuklir akan menjadi bargain Iran kepada Saudi dalam psy-war.

Ketiga, perang harga minyak dunia kemungkinan masih terus terjadi. Setidaknya seperti yang diungkapkan menteri perminyakan Saudi Ali Naimi [1], perang harga minyak dapat terjadi satu tahun hingga tiga tahun. Meskipun anggaran Saudi juga ikut "berdarah - darah" hingga mau tidak mau menaikkan harga minyak dalam negeri nya sebesar40%. [3]

Dengan kondisi hubungan yang memburuk, Saudi bisa terus memukul harga dengan terus membanjiri pasar dengan minyak nya. Sebuah kondisi yang kurang menguntungkan bagi Iran dan Rusia yang berdiri berseberangan dengan Saudi dalam konflik Suriah.

Keempat, akan semakin alotnya operasi menumpas syiah houthi, karena Iran akan sangat mungkin terus mem-backup segala kebutuhan persenjataan dan logistik sekte ini di Yaman.

Kelima, kemungkinan kontak senjata secara langsung antara Saudi dengan Iran masih cukup jauh. Butuh effort dan trigger yang lebih bagi kedua negara untuk kontak senjata langsung (perang teluk jilid 4). Apalagi Iran masih terseok seok berjuang dengan program nuklir nya.

Untuk memulihkan hubungan diplomatik antara Saudi dan Iran, dibutuhkan kompromi dari kedua belah pihak, atau dibutuhkan sebuah perjanjian rekonsiliasi. Iran harus meminta maaf atas insiden yang terjadi atas perusakan kantor kedutaan Arab Saudi dan atau berupa klausul klausul yang disepakati oleh kedua belah pihak.


[1] http://www.aljazeera.com/news/2016/01/allies-saudi-arabia-showdown-iran-160104130416688.html
[2]. http://nasional.sindonews.com/read/949287/149/minyak-senjata-ampuh-pertarungan-politik-dunia-1421033572
[3]. http://www.aljazeera.com/news/2015/12/saudi-arabia-hikes-petrol-prices-40-pump-151228154350415.html

Mursalat, Riyadh KSA, 4 Januari 2015
Aji
Twitter : @BungAji